Genggaman
Akhirnya aku melepaskan genggaman itu,
genggaman yang membuatku terlena
akan datang dan perginya kehadiran dirimu di saat-saat tertentu.
Aku cukupkan kisah kita di persimpangan jalan,
aku sudahi hubungan tiada kejelasan yang
hanya akan membumbui luka pada perasaan,
aku maupun dia.
Walau dalam lubukku tidak henti bertanya,
mengapa harus ada aku bila dia menurutmu lebih dari sempurna?
atau, mengapa harus berkhianat bila kau tahu betul setia mahal harganya?
Sayang,
maaf aku harus memaksa menutup halaman ini tanpa rasa,
layaknya saat pertama kali kita tiada bertegur sapa.
0 comments