Cerita yang Berbeda
Dia kembali hampa
Setelah tertawa lepas kemarin hari
Memandang lekat di depan kaca
Ternyata tawa tetap tidak menutup luka hati
Dia kembali merajuk rindu
Memadukan jadwal untuk bertemu
Tidak sabar menunggu akhir minggu
Bertemu sang pujangga
Tuk berbagi kisah cinta
Dibalik tawa bengis
Terdapat hati yang miris
Dia telah lelah untuk menangis
Sakit hati pernah merangsak masuk merenggut jiwa
Kini ia lebih memilih untuk dianggap mati rasa
Senyum merekah diikuti tawa
Ia senang dan bahagia bersama
Saling melengkapi dan saling memuja
Tiada keraguan apalagi niat untuk mendua
Mereka adalah insan yang berbeda
Tercipta untuk memiliki cinta
Menikmati pengalaman dan kebahagiaan yang tiada sama
Semua hanya perkara waktu
Dia yang selalu merindu belum tentu tidak memadu
Dia juga yang mati rasa belum tentu tidak tertawa menikmati hingar bingar dunia
0 comments