Fast Blinking Hello Kitty Goresan Cerita Luka | Lembaran Baru

Goresan Cerita Luka




Kala itu, aku duduk di tepi, 
berapi-api dan terisak sendiri. 
Konon, aku terlalu egois dan mementingkan kepentingan diri.
Jika benar adanya, mengapa dirinya tetap menuntutku begini?

Aku memutuskan pergi, 
memperbaiki diri dengan cara yang kuanggap benar. 
Aku pergi, tapi aku tidak mencari. 
"Belum waktunya membuka hati", anggapku kala itu. 
Perkara hati adalah hal yang rumit dan tak perlu dinanti.

Aku menikmati kesendirian, 
hanya aku dan hidupku yang tahu kemana arah tujuan yang akan kutuju. 
Aku benar-benar menikmati hidupku kala itu, 
sampai dia kembali datang, 
memporak-porandakan bangunan yang telah aku bangun sedemikian rupa.

Ternyata dengan sendiri bukan berarti aku dapat lepas dari masa lalu, 
aku masih dibayang-bayangi ketakutan yang membuat tidurku tidak terlelap. 
Semua orang mengira aku baik-baik saja, 
hanya karena aku tidak pandai berbicara untuk bercerita.

Hilang dan tenggelam,

aku tidak dapat menemukan siapa diriku kala itu karena terlalu kelam.

Aku pergi, 
untuk yang kesekian kali. 
Membulatkan tekad dalam diri, 
aku tidak akan peduli lagi akan apa yang terjadi.

Aku-benar-benar-pergi.

Aku mulai benar-benar mencintai diriku sendiri, 
lepas dari depresi yang pernah menghampiri. 
Kini, aku dapat duduk di sini, 
menceritakan secercah cerita yang akan kau baca suatu hari nanti.

0 comments