Fast Blinking Hello Kitty Mata-mata yang Mengintip | Lembaran Baru

Mata-mata yang Mengintip

 



Aku tak suka mata-mata yang mengintip,

seperti bayangan yang terjebak di balik tirai,

menunggu dengan sabar, ingin tahu segalanya,

mencari celah di setiap kata, di setiap gerak.

Setiap pertanyaan mereka terasa seperti belenggu,

yang melingkari, mengikat, menyempitkan ruang

yang kudambakan untuk diri sendiri.


Bukan karena aku menyembunyikan sesuatu yang besar,

hanya saja ada bagian dari hidup ini

yang ingin aku jalani tanpa perlu diulas,

tanpa harus dijadikan topik pembicaraan,

tanpa harus terus-menerus dipantau, dianalisis,

atau dipahami dengan segera.


Aku ingin tetap menjadi diriku yang bebas,

menulis kisahku dengan pena yang tak perlu dibaca orang lain.

Ada dunia yang harus tetap menjadi milikku,

Yang hanya aku dan waktu yang mengerti.

Tanpa perlu dijawab dengan, "Kenapa?", "Siapa?", atau "Apa yang terjadi?"

Setiap detik yang aku jalani

memiliki hak untuk diam, tanpa perlu terjawab.


Kadang aku berpikir,

mungkin mereka berpikir bahwa aku harus terbuka,

bahwa dengan terbuka aku akan lebih 'terlihat,'

bahwa dengan berbagi segala hal

akan membuat kita lebih dekat.


Namun apa jadinya jika aku merasa semakin jauh,

karena setiap sudutku diambil alih oleh rasa ingin tahu

yang tak pernah berhenti,

seolah hidupku adalah objek yang harus dipelajari.


Aku bukan hantu yang menghilang,

aku hanya butuh ruang untuk bernafas sendiri,

tanpa dikejar-kejar pertanyaan yang tak henti,

tanpa penilaian yang datang setiap kali aku tersenyum.


Seperti membaca buku,

ada halaman yang harus tetap tertutup,

ada bab yang tak perlu dibaca oleh orang lain.

Karena mereka tak akan mengerti

dan kadang aku merasa tak perlu menjelaskan.


Tapi mereka tak mengerti,

setiap kali aku mengunci pintu dunia kecilku,

Mereka bertanya, "mengapa aku menjauh?"

"kenapa ingin sendiri?"

Dan aku hanya bisa menjawab dalam hati,

bahwa terkadang, kesendirian adalah pelukan

yang tak pernah bisa digantikan oleh suara mereka.

Aku hanya ingin sedikit ruang,

ruang di mana aku bisa mengeja hidupku

tanpa takut ada yang mengoreksi,

tanpa merasa harus menjelaskan setiap langkah.


Namun tetap saja,

aku merasa mereka tak akan pernah mengerti,

bahwa ada hal-hal yang harus tetap disimpan,

ada ruang yang harus tetap tak terlihat,

tempat di mana aku bisa menjadi diriku sendiri

tanpa harus menjadi sesuatu yang mereka inginkan.


Dan di ruang itu,

aku menemukan kedamaian

yang tak perlu dijelaskan dengan kata-kata,

karena ada bagian dari diriku yang hanya aku yang tahu

dan itu sudah cukup.



"Some things are meant to be felt, not explained. And in that silence, I find my freedom."


0 comments